Hari
Minggu pagi bulan Oktober 2010,setelah menyiapkan segala sesuatunya
bekal makanan dan minuman , peralatan mandi sekaligus peralatan untuk
mancing ) , sesuai rencana dan yang direncanakan kami sekeluarga yang
terdiri dari 3 orang berangkat dari rumah menuju dermaga penyebrangan
yang terletak di Pantai Manakarra hanya sekitar 1 Km dari Rumah.
Tiba di dermaga penyebrangan menuju Ujung Bulo Pulau Karampuang sekitar
jam 7.30 pagi. kelihatan sudah ramai oleh Calon Penumpang yang akan
berangkat. Ada beberapa orang sedang duduk2 bergerombol di bawah atap
gedung pelelangan ikan di bangku2 panjang, dan ada kelompok yang sudah
mulai naik keatas perahu yang menggunakan sayap disisi kiri kanan agar
tak oleng ( bagi orang disini disebut katinting ).
Katinting ini dapat membawa penumpang 7 atau 8 orang bahkan lebih bisa
10, ngeri juga rasanya menyaksikan kelebihan beban itu , tapi bagi
mereka yang sudah biasa tak ada yang merasa risau.
Biasa kalau hari Minggu apalagi cerah. Ada sekitar 30 orang yang akan
berangkat pagi itu menuju Obyek Wisata Ujung Bulo Pulau Karampuang,
sempat-sempatnya aku amati he he he he .
Untuk menyebrangan ke Pulau Karampuang selain Katinting ada juga perahu
bermesin yang bisa muat antara 20 bahkan sampai 50 orang, tap kebanyakan
yang memilih perahu katinting karena dengan perahu kecil ini kita bisa
lebih dekat untuk menikmati pemandangan bawa laut bahkan dapat menyentuh
kalau kebetulan ada ikan atau benda-benda laut yang berada di sekitar
kita.
Seorang Pemilik Perahu katinting mendekatiku dan menawarkan jasanya
untuk membawa kami ke Ujung Bulo di Pulau Karampuang dengan tarif satu
orang Rp.10.000,- setelah terjadi tawar menawar akhirnya disepakat
Rp.100.000 untuk pulang pergi, istilahnya carteran dan karena kami
bertiga ( isteri dan anak ikut ) aku tak mau ambil resiko ketika mau
kembali harus mencari-cari perahu lagi untuk perjalanan pulang sekaligus
untuk mancing di sekitar Pulau.
Pulau Karampuang dilihat dari bibir Pantai ( foto : Pribadi )
Kami lalu naik keperahu, setelah pemilik perahu merangkap nakhoda
menaikkan barang-barang dan bekal. Kami akhirnya lepas landas, emangnya pesawat he he he he,
pada pukul 8.20 Wita, setelah Nakhoda memberi peringatan agar kami
duduk ditengah berjejer saling membelakangi , mesin dihidupkan dan
perahu perlahan meninggalkan dermaga, mengarungi selat makassar di pagi
yang cerah saat matahari dari timur mulai memancarkan sinarnya.
Nakhoda sempat mengatakan kepada kami bahwa dalam cuaca tenang seperti
ini waktu tempuh dari Dermaga Mamuju ( MU ) ke Dermaga Ujung Bulo ( DUB
) sekitar 15 - 20 menit, memang cuaca saat itu baik,” tidak seperti
hari-hari kemarin yang turun hujan dan sedikit ombak sehingga para
penumpang sering2 ada yang mabuk, tapi sejauh ini tak ada kecelakaan
yang terjadi bahkan tidak pernah ada .” Nakhoda berusaha
menenangkan istri saya yang memang agak cemas dengan kondisi perahu yang
kecil, maklum ini perjalanan kami bertiga yang pertama ke Pulau
Karampuang.
Setelah berjalan beberapa menit Perahu itu mulai bergerak cepat, gas
ditarik kencang air diburitan perahu berputar dan bergejolak nampak
buih putih membentuk garis panjang di laut bening yang dilewati, kami
mulai tenang dan mengarahkan pandangan ke bawa laut, nampak dengan jelas
karang-karang dan biota laut yang exsotics dalam berbagai macam bentuk ,
ikan-ikan warna-warni dengan leluasa berenang-renang disekitar tanpa
merasa terancam oleh Predator he he he he.
Kami sedang asyik menikmati keindahan bawa laut ketika tiba-tiba sang
Nakhoda mengatakan ” kita sudah sampai di Dermaga”, sedikit kesal
lantaran merasa terganggu dengan keasyikannya putraku yang berumur 10
tahun sempat protes tak mau turun dari perahu saking terpesonanya pada
keindahan bawa laut ” seperti akwarium di rumah kita pak Ya , cuman disini jauh lebih bagus pa, luas, ikannya banyak “. katanya tersenyum.
” Ya Iyalah dirumah itu Akuarium kalau yang ini Laut tentu beda dong he he hhe he he, ha ha ha ” kami semua tertawa ramai, Nakhoda pun ikut tertawa..he he he.
” Sayang laut bening ini belum dikelola dengan baik. Belum ada
Investor yang mau menanamkan modalnya disini, lautku yang indah, mungkin
nanti….” pikirku
Kulirik Jam Tanganku Pukul 8.40 Wita….
( Sampai ketemu di Ujung Bulo )…
Mamuju Awal Nopember 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar