Selasa, 27 Agustus 2019

SEJUMLAH PELAJAR JEPANG KE INDONESIA, KUNJUNGI SDN BANGKA 3 BOGOR DAN ISTIQLAL



KOPI, Bogor – Sebanyak 12 orang Jepang, terdiri atas 8 pelajar dan 4 guru pendamping, mengunjungi Indonesia sejak 22 Agustus 2019 lalu. Kunjungan yang akan berlangsung hingga Rabu, 28 Agustus mendatang itu diisi dengan berbagai acara, antara lain mengunjungi perusahaan Jepang di Indonesia, berinteraksi dengan para pelajar di sekolah lokal, dan bersilahturahmi ke JICA Indonesia dan Masjid Istiqlal Jakarta.

“Saat ini kami sedang mendampingi para pelajar dan pendamping mereka dari Jepang yang berkunjung ke Indonesia selama tujuh hari. Dari hari pertama, kegiatan dipusatkan di Kota Bogor, dan kemudian di hari terakhir akan mengunjungi Jakarta, untuk bersilahturami ke kantor JICA dan Masjid Istiqlal,” jelas Yusron Fuadi, anggota Keluarga Alumni Program Persahabatan Indonesia Jepang Abad-21 (Kappija-21) yang menjadi pemandu kegiatan para pelajar Jepang itu selama di Indonesia.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kappija-21, Wilson Lalengke, mengatakan bahwa tujuan utama kunjungan para pelajar Jepang itu adalah untuk menjalin persahabatan dengan para generasi muda Indonesia. “Kedelapan pelajar Jepang yang mengunjungi Indonesia ini bertujuan untuk membangun persahabatan melalui proses melihat, mengamati, mempelajari, dan mengalami suasana interaksi dengan para generasi muda kita. Mereka belajar tentang banyak hal tentang Indonesia selama beberapa hari di Bogor, Sukabumi, dan Jakarta,” ujar alumni program Persahabatan Indonesia Jepang tahun 2000 itu.

Salah satu perusahaan yang dikunjungi para pelajar Jepang adalah PT. Amerta Indah Otsuka (Pocari Sweet) di Sukabumi, Jawa Barat. Kunjungan tersebut dilakukan pada hari kedua mereka di Indonesia. Selanjutnya, para pelajar yang terdiri atas 4 pria dan 4 wanita itu menikmati pengalaman spesial yakni tinggal bersama orang tua angkat (homestay) di beberapa keluarga lokal di Bogor. Acara homestay ini dijalani selama dua hari, yakni tanggal 24-25 Agustus 2019.



Pada hari berikutnya, 26 Agustus, para pelajar Jepang mengunjungi SDN Bangka 3, Kota Bogor. Sekolah yang terletak tidak jauh dari Monumen Kujang Bogor itu sangat antusias berinteraksi dengan para pelajar Jepang ini. Berbagai kegiatan bersama diadakan sejak pagi hingga istrahat makan siang. Mulai dari senam pagi bersama, penampilan tarian Jepang, hingga pertunjukan seni angklung dengan menyanyikan lagu-lagu Jepang.

Menurut rencana, kunjungan Team Pelajar Jepang yang difasilitasi oleh Development Association of Youthleader (DAY) Japan pimpinan Mr. Iwao Kanezawa ini akan mengunjungi Kantor Japan International Cooperation Agency (JICA) Indonesia sebelum mengunjungi Masjid Istiqlal pada pagi hingga siang hari Rabu, 28 Agustus 2019. Pada malam harinya, rombongan pelajar Jepang tersebut akan bertolak kembali ke negaranya.

Adapun nama-nama pelajar Jepang yang berkesempatan mengikuti program yang dinamai ‘Globa Education Tour’ atau GET ini adalah: Katsuhiko Katori (L), Keisuke Kudo (L), Yuto Nishimura (L), Yuka Nakazono (P), Maria Ogasawara (P), Eikichi Sakurabayashi (L), Mayu Imoto (P), dan Sakura Murata (P). Sementaraq, pendamping para pelajar ini adalah para pengurus DAY Japan, yakni Mr. Iwao Kanezawa, Ms. Nana Jinnai, Ms. Kurumi Yasuda, dan Mr. Seiji Kumoro. (APL/Red)

JOKOWI TETAPKAN IBUKOTA BARU INDONESIA PENAJAM PASER UTARA DAN KUTAI KERTANEGARA




Setelah melalui berbagai macam riset dan pertimbangan, Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan lokasi calon ibu kota baru Indonesia pada Senin (26/8/2019). Lokasi tersebut jatuh di dua kabupaten di Kalimantan Timur, yakni Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian lagi di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Menurut Jokowi, pemilihan kedua kabupaten ini berdasarkan riset yang dilakukan selama tiga tahun. Alasan memilih kedua kabupaten ini karena lokasinya yang relatif lebih kecil terkena risiko bencana baik dari banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, gunung berapi maupun tanah longsor. Selain itu, kedua kabupaten tersebut juga berlokasi strategis dengan jarak rata-rata ke seluruh Provinsi di Indonesia cukup pendek, yakni 893 kilometer.

Kedua kabupaten ini juga ada di dekat perkotaan yang sudah berkembang di Kalimantan, yakni Balikpapan dan Samarinda. Kabupaten Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara juga memiliki infrastruktur yang relatif lengkap dan tersedia lahan yang sudah dikuasai pemerintah seluas 180 hektar.

Mengiringi keputusan ini, UU Ibu Kota baru akan segera dirancang dan dilanjutkan pada proses konstruksi pada akhir tahun 2020. Rencananya, tahun 2024 pemindahan ibu kota dari Jakarta ke kedua kabupaten tersebut akan dilaksanakan secara bertahap.

Kabar lokasi resmi ibu kota ini mengundang rasa penasaran banyak orang mengenai kedua kabupaten tersebut. Tirtomenghimpun beberapa informasi terkait kedua calon ibu kota Indonesia sebagai berikut.

Kabupaten Penajam Paser Utara

Kabupaten Penajam Paser Utara berjarak sekitar 66 kilometer dari Kota Balikpapan. Kabupaten ini bisa ditempuh dalam dua jam perjalanan darat dan air dari Balikpapan. Saat ini, Penajam Panser Utara berada dibawah pimpinan Bupati Abidin Gafur Mas’ud bersama Wakilnya Hamdaim.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), wilayah seluas 3.333 kilometer persegi ini divhuni oleh 168.012 warga pada tahun 2017. Jumlah ini membuat Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi salah satu kabupaten terpadat di Balikpapan.
Seperti sebagian besar kabupaten di Provinsi Kalimantan lainnya, Kabupaten Penajam Paser Utara dihuni oleh Suku Dayak, Suku Banjar, Suku Bugis, dan Suku Jawa. Bahasa daerah yang digunakan di kabupaten ini merupakan akulturasi dari keempat budaya tersebut.
Sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara adalah pesisir yang berhadapan langsung dengan Selat Makassar. Karena itulah kabupaten ini memiliki makanan khas yang terbuat dari bahan-bahan laut atau seafood, seperti abon kepiting dan amplang (kerupuk yang berbahan dasar ikan).

Selain itu kabupaten ini memiliki banyak tempat wisata seputar ekosistem pantai.
Salah satu pantai yang paling populer  dari kabupaten ini adalah Pantai Corong dan Pantai Tanjung Jumlai. Dikutip dari Antara News, kedua obyek wisata ini dikenal sebagai pantai yang memiliki keindahan yang memesona dan selalu ramai terutama saat liburan Idul Fitri.
Selain Pantai Corong dan Pantai Tanjung, Kabupaten Penajam Paser Utara juga memiliki obyek wisata berupa hutan mangrove, Pantai Sipakario, Penangkaran Rusa Penajam dan Air Terjun Tembinus.

Kabupaten Kutai Kartanegara

Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) merupakan kabupaten yang berjarak sekitar 70,6 kilometer dari Kota Samarinda (126 kilometer dari Kota Balikpapan). Sama seperti Kabupaten Penajam Paser Utara, sebagian wilayah Kukar adalah daerah pesisir  dengan luas pantai sebesar 202.281 hektar. Data terakhir dari BPS, di tahun 2016 Kukar setidaknya dihuni oleh 717.789 penduduk.

Dilansir dari laman resmi Pemkab Kukar, pemerintah kabupaten ini memiliki program smart regency yang dicanangkan pada tahun 2018 hingga 2019. Program ini bertujuan peningkatan pelayanan komunikasi dan informasi di bidang kependudukan, kepegawaian, dan keuangan.

Industri tambang di Kukar cukup tersohor di Indonesia, baik pertambangan migas maupun non migas. Berdasarkan data dari Dinas Pertambangan total produksi batu bara di Kukar mencapai 55,8 juta ton di tahun 2015.

Kabupaten Kukar terkenal dengan Tugu Equator, di mana wilayah yang berada tepat di garis Katulistiwa. Tugu ini terkenal karena ketika matahari tepat di atas kepala, bayangan tugu akan hilang meskipun ditempa sinar matahari. Karena menjadi salah satu ikon kabupaten Kukar, peristiwa ini dirayakan dalam Hari Tanpa Bayangan pada 22 Maret 2015 silam.

Selain itu, Kukar juga memiliki tempat wisata lain seperti kawasan hutan konservasi Bukit Bangkirai Samboja, Pantai Tanah Merah Samboja, Museum Mulawarman, Waduk Panji Sukarame, Planetarium Jagad Raya dan suaka perlindungan hewan Borneo Orang Utan Survival (BOS) Samboja.
Selain itu, Kukar juga terkenal di kalangan wisatawan dan masyarakat lokal dengan nasi bakepornya, yakni sejenis nasi uduk yang dinikmati dengan ikan, cabai dan jeruk nipis*****

Tulisan asli : tirto.id, penulis: Yonada Nancy

Minggu, 25 Agustus 2019

KETUA DPC PPWI TAMIANG SALBIAH, S.Pd.I Terima Gelar "Bunda Band" dari Musisi Aceh Tamiang




Aceh Tamiang - Musisi Aceh Tamiang yang terdiri dari anak-anak band dari berbagai Grup Band yang ada di Aceh Tamiang menganugerahi gelar 'Bunda Band' kepada Ketua Dewan Pengurus Cabang Persatuan Pewarta Warga Indonesia (DPC PPWI) Aceh Tamiang, Salbiah, S.Pd.I. Pemberian gelar penghargaan tersebut dilakukan pada acara Live Music yang digelar dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia, bertempat di Warung Kopi 86, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, Sabtu malam (24/8/2019).

Ketua Panitia Pelaksana Acara yang juga merupakan salah satu musisi senior Aceh Tamiang dari Grup Kabies Band, Ipong Lubis, menyampaikan dalam kata sambutannya bahwa gelar tersebut diberikan berdasarkan penilaian para musisi itu sendiri. "Gelar 'Bunda Band' ini kita anugerahkan kepada Ibu Salbiah, karena berdasarkan penilaian kita selama ini beliau adalah sosok yang sangat peduli dan telah banyak mensuport grup band yang ada di Aceh Tamian. Terima kasih kami haturkan setinggi-tingginya buat Bunda Salbiah, doa kami semoga ke depan semakin sukses dan semakin peduli dengan anak-anak band yang ada di Aceh Tamiang, karena merekalah salah satu aset yang Bumi Muda Sedia ini miliki," jelas Ipong.

Acara Live Music ini, lanjut Ipong, akan diisi oleh 6 (enam) grup band yang ada di Aceh Tamiang. "Sebagai informasi kepada Bunda Band Ibu Salbiah, acara ini akan menampilkan 6 grup band, yaitu Batam Band, Rainstroom, Funky Way, Grand Son, Jamers Tamiang dan Kabiyes Band," imbuh Ipong.

Saat berlangsungnya acara, Salbiah, S.Pd.I yang juga Anggota DPRK Aceh Tamiang dari Partai Gerindra sekaligus Ketua DPC PPWI Aceh Tamiang, diberi kesempatan untuk memberikan kata-kata sambutan. Dalam sambutannya, Salbiah menyampaikan, "Terima kasih yang sebesar- besarnya kepada Panitia Acara dan para musisi Aceh Tamiang atas gelar yang telah diberikan. Jujur, saya merasa terharu dan tidak pernah menyangka sebelumnya akan dianugerahi gelar ini."



Apresiasi saya atas dilaksanakannya Acara Live Music, lanjut Salbiah, yang telah diinisiasi oleh kawan-kawan musisi Aceh Tamiang. "Saya mengapresiasi inisiatif kawan-kawan dalam rangka memeriahkan HUT ke-74 Kemerdekaan RI yang juga merupakan ajang silaturahmi buat Anak-anak Band yang ada di Aceh Tamiang," sambung Salbiah memberi motivasi.

Ia juga berharap agar para musisi tidak hanya menjadikan bakat menyanyi sebagai hobi saja. "Tetapi dalam menyanyi buatlah nama Aceh Tamiang menjadi besar dan menjadi baik dengan banyaknya karya musik ciptaan dari para musisi. Kegiatan ini juga saya harapkan dapat menyalurkan bakat-bakat yang terpendam. Sehingga bakat pemusik dengan adanya kegiatan ini dapat tersalurkan. Dan untuk kedepannya, anak-anak Band dari berbagai aliran musik yang ada, baik pop, rock, Jazz dan lainnya nanti dapat berkembang dengan baik," ungkap wanita tangguh yang digadang-gadang menjadi Calon Ketua DPRK Aceh Tamiang periode mendatang ini.

Hal terpenting juga, kata Salbiah, yang menjadi harapan kita bersama, semoga dengan kegiatan yang dilaksanakan ini dapat mengurangi dan menghindari para remaja penerus bangsa dari hal-hal yang negatif dan terhindar dari bahaya narkoba. (NSR/Red)

Sumber : Pewarta-Indonesia

Selasa, 13 Agustus 2019

KETUM PPWI: DP IBARAT KAMBING BANDOT SEDANG BIRAHI



KOPI, Jakarta - Dewan Pers (DP) saat ini tidak ubahnya seperti seekor kambing bandot (jantan berumur lansia) yang sedang birahi, kebelet mau kawin. Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (Ketum PPWI), Wilson Lalengke, S,Pd, M.Sc, MA kepada media, sebagai respon atas kisruh pernyataan Ketua DP M. Nuh terkait keharusan pemerintah menolak bekerja sama dengan media-media yang tidak terverifikasi DP.

Sebagaimana ramai diberitakan bahwa mantan mendiknas M. Nuh yang saat ini menjabat sebagai Ketua DP, memberikan pernyataan yang bersifat menghasut pemerintah, baik pusat maupun daerah agar tidak melakukan kerjasama dengan pengelola media yang belum terverifikasi DP. Hal itu disampaikan M. Nuh di Makassar beberapa waktu lalu. Pernyataan tersebut langsung menyulut reaksi keras dari beberapa pengelola media dan organisasi pers tanah air.

Bagi Wilson, kata dia, ucapan provokatif seperti yang dilontarkan M. Nuh bukanlah hal baru dan luar biasa. Dia melihatnya sebagai hal yang biasa saja, dan tidak perlu ditanggapi serius. "Sebagai ketua sebuah lembaga penampung para komprador yang kehilangan harga diri di tingkat nasional, wajar saja dia cari panggung pemberitaan. Jadi, itu biasa saja," ungkap lulusan PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu, Senin, 12 Agustus 2019.

Menurut trainer jurnalisme warga bagi ribuan anggota TNI, Polri, guru, dosen, PNS, mahasiswa, wartawan, ormas, dan masyarakat umum itu, DP sedang mengalami delusi akut sebagai pejantan tangguh. "Ibarat kambing tua ompong yang sedang birahi, dia lihat institusi pemerintah sebagai betina yang sedang dilirik untuk dikawini. Di lain pihak, dia memandang lembaga-lembaga publikasi media massa yang tumbuh bak cendawan di musim hujan ini sebagai kaum muda penuh energik yang menjadi pesaingnya. Jadi, sebagai kambing bandot, dia menunjukkan tanduk tuanya ke berbagai arah yang tujuannya menggertak media-media sambil memikat hati pemerintah pusat dan daerah," urai Wilson beranalogi.

Untuk itu, jebolan pascasarjana Global Ethics dari Birmingham University Inggris itu menghimbau kepada rekan-rekan media dan organisasi pers yang ada, agar tidak reaktif atas pernyataan sang Ketua DP itu. "Biasa sajalah. Semua orang tahu, apa sih prestasi M. Nuh saat jadi mendiknas di bawah SBY lalu? Pendidikan di negeri ini makin bobrok. Bisa dibayangkan dunia pers kita akan makin rusak yàa," kata Wilson yang pernah menjadi guru SMPN Sapat, SMP PGRI Pekanbaru, SMP YLPI Marpoyan, SMAN Plus Provinsi Riau, SMKN 2 Pekanbaru, SMK Kansai Pekanbaru, dan dosen paruh waktu di Bina Nusantara University, Jakarta ini.

Kepada kawan-kawan pengelola media, alumni penerima beasiswa Ford Foundation dan Erasmus Mundus ini menghimbau agar tidak berkecil hati atas kelakuan para pengurus DP bersama jaringan oknum organisasi pers partisannya itu. "Saya menghimbau kawan-kawan pengelola media, jangan sekali-sekali mengemis ke pemerintah, jangan biarkan idealisme Anda tergerus oleh rupiah, jangan tiru perilaku partisan kawan-kawan di dua-tiga organisasi pers anu itu yàa. Kita harus mandiri, melalui kerja goyong-royong saling mendukung satu dengan lainnya," imbuh Wilson lagi.

Untuk menyiasati pembiayaan pengelolaan media, kata lelaki kelahiran Kasingoli, Morowali Utara, Sulteng itu, setiap pewarta jangan menggantungkan hidup-mati medianya dari bantuan atau kerjasama dengan pemerintah. "Media dan organisasi pers harus mengembangkan jiwa entrepreneurship anggotanya. Jangan gantungkan nasibmu dari kerja-kerja jurnalistik belaka, tapi manfaatkan jaringan dan aktivitas jurnalisme untuk mendapatkan peluang usaha maupun bisnis lainnya," jelas Wilson yang merupakan salah satu pendiri SMAN Plus Provinsi Riau dan SMK Kansai Pekanbaru belasan tahun lalu.

Sementara itu, Wilson juga menitipkan pesan ke aparat pemerintah, terutama pemerintah daerah, agar tidak terkecoh dan ikut genit-genitan bersama DP dan beberapa oknum organisasi pers konstituen DP itu. "Pemda harus sadar, para wartawan itu adalah bagian tak terpisahkan dari rakyat di daerah Anda masing-masing. Siapa lagi yang akan mengayomi dan memberdayakan mereka jika bukan pemerintah daerahnya? Anda bertanggung-jawab dunia akhirat atas rakyat yang ada di wilayah masing-masing, termasuk ribuan wartawan bersama keluarganya itu. Jangan ikutan genit bersama si bandot birahi itu," pungkas Wilson yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Keluarga Alumni Program Persahabatan Indonesia Jepang Abad 21 (Kappija-21) itu. (APL/Red)

Kamis, 01 Agustus 2019

SEKJEN PARTAI DEMOKRAT HINCA PANJAITAN LAKUKAN KUNJUNGAN KERJA KE MAMUJU


Sekertaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan akan melakukan kunjungan kerja ke Mamuju Prov. Sulawesi Barat dalam rangka   Pembekalan pada Anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten Terpilih Priode 2019 - 2024.

" Disamping melakukan pembekalan Sekjen Hinca Panjaitan akan mengikuti rangkaian kegiatan lainnya pada tanggal 3 dan 4 Agustus 2019 " ujar Sekertaris DPD Partai Demokrat A Wahab Abdy dalam keterangan Persnya di Mamuju ( 1 Agustus 2019 ).

A Wahab abdy menjelaskan bahwa " Pa Sekjen dan Rombongan sesuai jadwal  akan tiba di Mamuju dari Jakarta pada  tanggal 3 Agustus 2019 pukul  12.30 - 13.00 Wita, dan pengurus DPD dan DPC  akan melakukan penjemputan di Bandara Tampapadang pada pukul 11.45 Wita "

Dari Bandara Sekjen dan Rombongan menuju Maleo Town Square untuk beristirahat.  Dan Selanjutnya pada pukul 14.00 hingga pukul 16.00 Wita Pembekalan Caleg " Jelas Sekertaris Dpd Partai Demokrat Sulbar A. Wahab Abdy.

" Minggu pagi 4 Agustus 2019 sebelum bertolak  meninggalkan Mamuju kembali Ke Jakarta   Pa Sekjen dan  rombongan diserertai Pengurus DPD/DPC  Partai Demokrat Sulawesi Barat melakukan senam bersama (Car free day) di Anjungan Pantai Manakarra Mamuju" Kata A Wahab Abdy mengakhiri Press komprens di Sekertariat DPD Partai Demokrat Mamuju.

Disamping melakukan pembekalan pada anggota DPRD Prov dan Kabupaten terpilih Priode 2019 - 2024, Pa Hinca juga ingin melakukan temu kangen dengan Para Kader Partai Demokrat Sulawesi Barat.***( M. Nur )

Sumber foto : wacana.co.id