Selasa, 18 Agustus 2015

RUPIAH DAN KEMERDEKAAN

Oleh : Dr. H. Suhardi Duka, MM




Foto : Koleksi Facebook Bpk. Suhardi Duka.

70 tahun sudah Indonesia merdeka, bangsa ini telah menjadi salah satu contoh berdemokrasi di dunia. Negara yang pemeluk Islam terbesar didunia. Serta telah menjadi salahsatu negara anggota G 20 Negara yang klaster ekonominya besar.

APBN tahun ini sesuai dengan pidato presiden Jokowi tanggal 14 Agustus berjumlah 2.121 T. Dengan jumlah pendapatan 1.848 T , deficit 273 T dengan Rapbn ini asumsi makro ekonomi yang di patok adalah pertumbuhan ekonomi 5,5% saat ini 4 %,  laju infilasi 4,7% saat ini 7,2%, nilai tukar rupiah 13.400  saat ini 13.700 (banyak pengamat yang skeptis)

yang menarik adalah kondisi pelemahan rupiah yang semakin hari justru semakin melemah dan hampir tak terkendali demikian juga IHSG.saat ini ditinggalkan SBY IHSG diatas 5.000 kini ditangan jokowi indeks harga saham gabungan ( IHSG ) melorot hingga 4.800.

Di beberapa negara bila terjadi pelemahan terhadap nilai mata uangnya akan dijadikan kesenpatan untuk menperbaiki kinerja eksport, mengingat barang barang dengan skalah eksport akan bersaing, seperti china,mata uang yuan sangat dikontrol agar tidak terjadi penguatan yang bisa melemahkan eksport , dan baru baru ini justru china mengambil lankah yang mengejutkan dengan melakukan devaluasi atau pelemahan terhadap nilai mata uang yuan terhadap mata uang asing khususnya dollar amerika.

Bagaimana dengan rupiah, justru berbalik kita sesunggunya belum merdeka dalam mengendalikan mata uang kita, rupiah tidak mandiri dalam menilai dirinya sendiri tapi justru sangat bergantung dengan kebijakan ekonomi makro.
saat yuan terdevulasi 1,9 % terhadap US$ saat yang sama justru rupiah yang mengalami pelemahan hampir 2 % ini adalah pesan kemerdekaan di 70 tahun ini.bahwa kita jangan terlalu puas dengan capaian saat ini. Rakyat Indonesia perlu bekerja keras meninkatkan produktifitas.

Bangsa korea,jepang,Sigapore,mereka bekerja tidak hanya  8 jam sehari tapi rata rata mereka bekerja diaatas 12 jam. Artinya rakyat yang menciptakan produktifitas yang tinggi dan menjadikan negara yang unggul  dan ekonominya tidak di dikte negara lain.Lihat saja dollar Sigapore berbanding dengan rupiah 1 sing $=Rp.9.900.

Merdeka itu adalah berdiri dikaki sendiri BERDIKARI kata Bung Karno. Kenyataan bahwa Ekonomi kita sangat tergantung dengan Bangsa lain adalah keniscayaan, daging tidak berdaulat, disisi yang lain begitu luasnya tanah Indonesia yang dapat dijadikan pertenakan, tapi kenyataannya, sistim pengadaan sapi sering disalah gunakan oleh oknum pejabat.

Harga daging mahal langkah tidak ada di pasar, juga terjadi karna adanya mafia yang bermain dirantai distribusi dan import.

Kapan Indonesia baik, Indonesia adalah negara besar,apalagi penduduknya mayoritas muslim, budayanya tinggi serta Sumber daya alamnya melimpah.Untuk masa depan Indonesia akan menjadi negara moderen islam yang akan menjadi model bagi dunia dan peradaban masa depan.Yang penting kita semua mau jujur tidak terlaluh banyak berpura pura baik jika berhadapan tapi dibelakang banyak menusuk.Baik bila ada kepentinggan tapi lupa bila sudah selesai. Saatnya kita dukung pemerintahan Jokowi  dengan revolusi mental.

Mengubah mental dari hanya pandai bicara dan menyalakan orang menjadi kuat bekerja dan memberi solusi, mental yang hanya meminta menjadi pemberi. Mental yang malas menjadi rajin, mental yang tergantung menjadi mandiri.

Bila semua itu mampu kita mengubahnya maka Indonesia satu dasawarsa kedepan  akan menjadi satu satunya negara ASEAN yang akan mengendalikan kebijakan ekonomi makro. Singapura   akan ikut dengan kebijakankan ekonomi Indonesia tidak seperti saat ini. Singapura yang mengendalikan ekonomi Indonesia .

Merdeka itu bebas berpendapat tapi terukur dan beretika,merdeka itu bebas memilih pekerjaan sesuai dengan keahlian merdeka itu enak dan kerja.


Garuda,14 Agustus 2015


           SDK


1 komentar:

  1. Mohon maaf ada beberapa kesalahan ketik yang telah diedit kembali, baik huruf maupun kalimat, terima kasih.

    BalasHapus