Sabtu, 31 Agustus 2013

ANIES BASWEDAN PEMIMPIN ADALAH ORANG YANG DIDENGARKAN DAN DIIKUTI



 Anies Baswedan ( foto : waspada.co.id )

Merdeka.com ( 30/8/2103 ) Menarik sungguh sangat menarik buah wawancara yang dilakukan oleh Islahuddin Faisal Assegaf ( Merdeka ) dengan Anies Baswerdan salah satu peserta Komvensi Calon Presiden dari Partai Demokrat di Kantor Anies Baswedan Jalan Galuh II nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. tanggal 30/8/2013.

Tidak semua hasil wawancara Rektor Universitas Paramadina itu dengan wartawan Merdeka.com  dituangkan dalam tulisan ini akan tetapi yang menurut penulis sangat pantas untuk diteruskan dan dibagikan kepada masyarakat Indonesia.

Misalnya ketika ditanyakan kepada Beliau, Mengapa Anda terjun ke dunia Politik ( Mengikuti Komvensi Capres Partai Demokrat )  ?.

Ini Jawaban Bung Anies Baswedan,  karena perkataan yang keluar dari mulut tak mungkin langsung saya tulis dan plintir menurut asumsi Saya tapi dengan cara mengutip dari sumbernya seperti ini.
  1. " Lebih banyak orang baik-baik daripada yang ditangkap KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Tapi teman-teman tidak meliput yang baik-baik. Teman-teman liput bagian bermasalah dan teman-teman gandakan dengan luar biasa. Teman-teman membantu memangkas semangat republik ini amat sistematis. "
  2. Bila Bung Karno dan Bung Hatta mau memangkas percaya diri kita, mungkin sudah dari dulu. Tapi mereka tidak lakukan itu. Bung Karno tidak bilang, Hai kalian semuanya 99 persen itu buta huruf." Padahal benar faktanya saat itu, tapi tidak mengatakan itu. 
  3. Malah Bung Karno mengatakan, Beri aku sepuluh pemuda dan saya akan guncang dunia. Lha, sembilan dari sepuluh pemudanya buta huruf. Tapi yang dikerjakan membangkitkan percaya diri kita, padahal faktanya buta huruf. Kita butuh orang-orang seperti itu untuk menjaga optimisme.
  4. Coba mereka tunjukkan realitanya, habis sudah semangat kita. Memangnya dulu kita tidak korup? Amat korup. Memangnya dulu tidak ada kekerasan? Ada. Tahun 1945 orang tidak berani jalan dari Jakarta ke Bandung malam hari karena takut dirampok. Yang merampok itu malah saudara sebangsa, bahasanya sama, kulitnya sama.  
Kalau ditawari Jadi wakil Presiden apa anda terima ?
  1. Mas, Anda ini masih berpikir saya mengejar posisi dan Anda membantu masyarakat untuk menganggap orang-orang mencari posisi dan membantu mendegradasikan niat ingin sekadar mengejar posisi? Tolong jangan begitu. Bantu masyarakat melihat boleh kan orang baik-baik, berniat baik-baik, masuk wilayah ini. 
  2. Niat baik-baik bolehkan? Boleh kita curiga, itu harus. Harus kita kritis karena itu amati terus. Karena niat itu tidak ada yang tahu kecuali dirinya dan Tuhan. Nilai dari perbuatan, nilai dari apa yang dikatakan, apa yang dikerjakan. Nilai itu. Jangan hanya niat karena apa pun jawabannya, hanya dia dan Tuhan yang tahu.
  3. Jadi menurut saya, menjadi rendah ketika persoalan kepentingan publik begitu besar ini hanya sekadar soal siapa duduk di mana dan dapat apa. Terus kalau mau dapat apa dan tidak dapat apa, saya lebih enak ikut ginilah. Oke. Tidak difitnah, tidak dikritik, tidak jadi bahan kontroversi kan? Saya akan ikut berkontribusi kecuali tidak kalau ditawari, itu lain cerita.  
  4. Sekarang ini saya seperti kena hukum itu. Begitu saya ditawari, saya langsung memikirkan untuk ikut terlibat atau tidak, dan saya pilih ikut terlibat.
Kisah tentang terjunnya Anies Baswedan ke Politik ?

Tidak apa-apa. Itu bukan barang baru dalam keluarga kami. Apa yang dijalani kakek itu di zamannya dimusuhi semua dan diisolasi. Dia tidak korupsi, dia tidak punya apa-apa, dan hanya punya ide. Sekarang saya punya ide, terus kita hanya lihat realita yang ada sekarang ini, terus kita diam saja? balik bertanya.

Dalam bagian lain Anies Baswedan mengungkapkan tentang difinisi Pemimpim, menuirutnya " pemimpin itu sederhana. Bukan orang yang punya posisi, tapi yang didengar dan diikuti. Jika Anda punya makmum, Anda sudah menjadi imam di dalamnya. Kalau Anda tidak punya makmum, Anda bukan imam. Mohon maaf saja, Sekeras apapun pengeras suara Anda gunakan, jika tidak punya makmum Anda bukan imam "

" Makanya bagi saya, pemimpin itu kata-katanya diikuti, perbuatannya dijadikan contoh. Banyak pemimpin kita seperti itu meski mereka tidak jadi presiden, tidak menjadi ketua partai, tidak menjadi pejabat, tapi mereka adalah pemimpin. "

SEMOGA BERMANFAAT **

Sumber tulisan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar