Opini Saya : Muhammad Nur Inno
Kalau tak ada aral melintang Gelar kampanye Pilkada Polman 2013 segera akan bergulir dari tanggal 20 September sampai dengan 4 Oktober 2013 setelah itu akan masuk minggu tenang menuju Pilkada 8 Oktober 2013.
Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa Pilkada Polman akan diikuti oleh 8 ( delapan ) Kandidat pasangan Cabub/Cawabub yang akan memperebutkan 1 (satu) pasang kursi tertinggi Pemerintahan Kabuparen Polewali Mandar, siapa yang paling siap, dan memilki strategi kampanye yang jitu, dengan menggunakan sarana/prasarana yang efektif, promosi media yang tepat dan ditunjang oleh Logistik yang memadai Insya Allah akan keluar sebagai pemenang : Inilah 8 Pasang Kandidat Peserta Pilkada Polman. "
Tidak seperti tahun - tahun yang lalu, kondisi Politik saat ini sangat Dinamis dan sulit diprediksi bisa berubah dalam hitungan jam sebelum menuju kebilik suara, karena itu Dapat dipastikan bahwa dalam 1 ( satu ) sampai 3 ( tiga ) hari kedepan Timses ( Tim Sukses ) Pasangan kandidat akan berkoordinasi dengan Partai Pendukung untuk melakukan Rapat penyusunan Daftar ( List ) dan Tim kampanye yang lengkap yang terdiri dari : DPP ( Dewan Pimpinan Pusat ), DPD ( Dewan Pimpinan Daerah ), dan DPC ( Dewan Pimpinan Cabang ) Partai Pendukung, serta para pemuka Agama, Tokoh masyarakat, Tokoh perempuan dan anak muda, untuk berembuk menentukan Jurkan sekaligus membuat jadwalnya.
Jelang kampanye para Kandidat tentu akan berusaha memaksimalkan daya dan upaya untuk mempengaruhi massa salah satunya melalui brosur dengan kalimat yang menarik, jelas, dan mudah dimengerti, disertai penjelasan yang menarik kepada setiap rumah yang didatangi, seperti cara-cara yang biasa dilakukan para sales dari rumah ke rumah agar menarik simpati dan empaty pemilik suara misalnya dengan teknik kampanye jemput bola dari pintu ke pintu seperti ini masih dianggap efektif.
Namun setiap kampanye membutuhkan dana yang tak sedikit jumlahnya suatu contoh kecil mengapa setiap kandidat membutuhkan Dana Logistik yang memadai dan biasanya mereka tempatkan pada kepentingan paling urgen untuk memenangkan Pilkada , untuk pengadaan brosur yang harganya relatif kecil saja misalnya Rp. 5.000,- ( lima Ribu ) / lembar dengan kebutuhan sekitar 300.000 lembar dengan asumsi diberikan 3 kali pada tiap rumah, pertama Pra kampanye, Medio ( pertengahan ) kampanye, Hari terakhir kampanye, jadi jumlah Orang ( rumah ) penerima brosur adalah 100 ribu orang karena bagi pasangan suami istri cukup 1 brosur saja) maka jumlah dana yang dikeluarkan untuk Brosur senilai 300.000 x 5.000,- x 1 Rp = Rp. 1.500.000.000,- ( satu milyar lima ratus juta Rupiah ) bayangkan hanya brosur bagaimana dengan logistik lainnya, sebuah tantangan bagi setiap pasang kandidat yang kekurangan dana logistik untuk memikirkan cara lain yang lebih efektif dan lebih murah untuk dikombinasikan.
" HANYA DENGAN PERCAYA DIRI DAN PERCAYA OMONGAN ORANG TIDAKLAH CUKUP UNTUK MENGANTARKAN KANDIDAT ATAU CALEG UNTUK MENANG "
Pertarungan Pilkada adalah petarungan harga diri dan gengsi saat ini kemenangan bukan ditentukan sepenuhnya oleh Partai Pengusung ataupun faktor sosil budaya, etnik dan sebagainya, akan tetapi ditentukan oleh sosok kandidat itu sendiri , serta sejauh mana kemampuan Kandidat mempertahankan eksistensi hingga akhir pertarungan sehingga tidak kehabisan logistik yang membuat Timses tidak Solid dilapang , tanda-tanda kemenangan bisa tercermin dari pelaksanaan kampanye sejauh mana Kandidat sukses menghadirkan Tim kampanye, mampu memobilisasi massa untuk hadir dalam kampanye, mampu memaksimalkan alat peraga kampanye yang dizinkan yang kesemua bermuara pada anggaran logistik.
Sesungguhnya banyak jalan ke roma untuk menggapai kemenangan sebagai penambal dari kekurangan kampanye kopmvensional yang bisa menghabiskan dana logistik hingga milyaran rupiah, tentu melalui kampanye lewat Media atau media sosial, untuk itu Saya berusaha menampilkan fakta yang berdasar bukan isapan jempol belaka yang Saya kutip dari media online Marketeers, agar tidak menimbulkan prasangka dan dusta dari ( http://the-marketeers.com ) Berdasarkan survei dari Global Web Index yang dirilis Maret 2013 lalu, rata-rata masyarakat dunia menghabiskan 57 persen dari waktu konsumsi medianya setiap hari untuk berselancar di dunia maya, unggul jauh di atas televisi (23 persen), radio (11 persen), dan media cetak (5 persen). Dari jumlah itu, hampir separuhnya (27 persen) bahkan dihabiskan di social media, itu kalau untuk di seantero di dunia, bagaimana kalau di Indonesia ?
Di Indonesia sebagaimana dirilis oleh Maeketeers menyebutkan bahwa " popularitas media digital pun mulai mengalami pergerakan menuju tren online mobile . Dalam satu hari, pengguna internet Indonesia menghabiskan hampir 75 persennya untuk online melalui personal computer sementara sisanya sudah menjelajah internet melalui mobile phone
Sementara di Polman dan Sulbar pada umumnya belum ada lembaga survey atau Institusi yang melakukan survey tentang pengguna Internet, namun berdasarkan hasil,pengamatan dan penelusuran Saya sebagai pengguna internet terdapat ribuan bahkan bisa mencapai puluhan ribu pemilik akunm yang meliputi Akun Facebook, Twitter, yuotube, dan lainnya yang berdomisili di 6 ( enam ) Kabupaten Provinsi Sulbar dan yang terbanyak berada di Polman dan Mamuju, sekitar 75 % pengguna di dominasi oleh kaum muda dari SMP hingga Mahasiswa, posting yang dikirim oleh setiap pemilik akun bisa diketahui oleh 4 sampai 5 orang disekitarnya ( keluarga, tetangga ) atau teman yang tidak memiliki akun di internet melalui mulut ke mulut atau perbincangan di warung kopi, dengan kecepatan berita dari belahan Dunia hanya dalam hitungan menit .
Kampanye melalui media cetak, elektronik dan media sosial juga memiliki keuntungan tersendiri disamping mengurangi gesekan antara Timses dilapangan sehingga kampanye bisa berjalan lebih aman dan terkendali juga media mempunyai peran aktif untuk memberikan pencerahan kepada para pendukung atau Timses agar selalu berada pada jalur yang benar yang berlandaskan pada hukum yang berlaku.
Keyakinan Saya tentang Pilkada yang jujur tanpa masalah di Polman sangat beralasan bila mencermati masyarakatnya yang beretika, ramah tamah, terdidik dengan mengutamakan kekeluargaan dan musyawarah , mencintai perdamaian dan ketentraman Insya Allah semua proses dalam Pilkada 2013 akan berjalan aman terkendali, walau ada sedikit riak riak kecil namanya Demokrasi dan kompetisi, tapi tak akan sampai ada perselisihan yang mendalam yang mengakibatkan rusaknya sendi sendi kebersamaan dan keutuhan masyarakat Polman yang cinta damai, Semoga Damai selalu menyelimuti Masyarakat Polman Damai di hati , Damai dibumi, dan Damailah diakhirat Nanti, AMIN**
Ilustrasi
Kalau tak ada aral melintang Gelar kampanye Pilkada Polman 2013 segera akan bergulir dari tanggal 20 September sampai dengan 4 Oktober 2013 setelah itu akan masuk minggu tenang menuju Pilkada 8 Oktober 2013.
Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa Pilkada Polman akan diikuti oleh 8 ( delapan ) Kandidat pasangan Cabub/Cawabub yang akan memperebutkan 1 (satu) pasang kursi tertinggi Pemerintahan Kabuparen Polewali Mandar, siapa yang paling siap, dan memilki strategi kampanye yang jitu, dengan menggunakan sarana/prasarana yang efektif, promosi media yang tepat dan ditunjang oleh Logistik yang memadai Insya Allah akan keluar sebagai pemenang : Inilah 8 Pasang Kandidat Peserta Pilkada Polman. "
Tidak seperti tahun - tahun yang lalu, kondisi Politik saat ini sangat Dinamis dan sulit diprediksi bisa berubah dalam hitungan jam sebelum menuju kebilik suara, karena itu Dapat dipastikan bahwa dalam 1 ( satu ) sampai 3 ( tiga ) hari kedepan Timses ( Tim Sukses ) Pasangan kandidat akan berkoordinasi dengan Partai Pendukung untuk melakukan Rapat penyusunan Daftar ( List ) dan Tim kampanye yang lengkap yang terdiri dari : DPP ( Dewan Pimpinan Pusat ), DPD ( Dewan Pimpinan Daerah ), dan DPC ( Dewan Pimpinan Cabang ) Partai Pendukung, serta para pemuka Agama, Tokoh masyarakat, Tokoh perempuan dan anak muda, untuk berembuk menentukan Jurkan sekaligus membuat jadwalnya.
Ilustrasi
Jelang kampanye para Kandidat tentu akan berusaha memaksimalkan daya dan upaya untuk mempengaruhi massa salah satunya melalui brosur dengan kalimat yang menarik, jelas, dan mudah dimengerti, disertai penjelasan yang menarik kepada setiap rumah yang didatangi, seperti cara-cara yang biasa dilakukan para sales dari rumah ke rumah agar menarik simpati dan empaty pemilik suara misalnya dengan teknik kampanye jemput bola dari pintu ke pintu seperti ini masih dianggap efektif.
Namun setiap kampanye membutuhkan dana yang tak sedikit jumlahnya suatu contoh kecil mengapa setiap kandidat membutuhkan Dana Logistik yang memadai dan biasanya mereka tempatkan pada kepentingan paling urgen untuk memenangkan Pilkada , untuk pengadaan brosur yang harganya relatif kecil saja misalnya Rp. 5.000,- ( lima Ribu ) / lembar dengan kebutuhan sekitar 300.000 lembar dengan asumsi diberikan 3 kali pada tiap rumah, pertama Pra kampanye, Medio ( pertengahan ) kampanye, Hari terakhir kampanye, jadi jumlah Orang ( rumah ) penerima brosur adalah 100 ribu orang karena bagi pasangan suami istri cukup 1 brosur saja) maka jumlah dana yang dikeluarkan untuk Brosur senilai 300.000 x 5.000,- x 1 Rp = Rp. 1.500.000.000,- ( satu milyar lima ratus juta Rupiah ) bayangkan hanya brosur bagaimana dengan logistik lainnya, sebuah tantangan bagi setiap pasang kandidat yang kekurangan dana logistik untuk memikirkan cara lain yang lebih efektif dan lebih murah untuk dikombinasikan.
" HANYA DENGAN PERCAYA DIRI DAN PERCAYA OMONGAN ORANG TIDAKLAH CUKUP UNTUK MENGANTARKAN KANDIDAT ATAU CALEG UNTUK MENANG "
Pertarungan Pilkada adalah petarungan harga diri dan gengsi saat ini kemenangan bukan ditentukan sepenuhnya oleh Partai Pengusung ataupun faktor sosil budaya, etnik dan sebagainya, akan tetapi ditentukan oleh sosok kandidat itu sendiri , serta sejauh mana kemampuan Kandidat mempertahankan eksistensi hingga akhir pertarungan sehingga tidak kehabisan logistik yang membuat Timses tidak Solid dilapang , tanda-tanda kemenangan bisa tercermin dari pelaksanaan kampanye sejauh mana Kandidat sukses menghadirkan Tim kampanye, mampu memobilisasi massa untuk hadir dalam kampanye, mampu memaksimalkan alat peraga kampanye yang dizinkan yang kesemua bermuara pada anggaran logistik.
Sesungguhnya banyak jalan ke roma untuk menggapai kemenangan sebagai penambal dari kekurangan kampanye kopmvensional yang bisa menghabiskan dana logistik hingga milyaran rupiah, tentu melalui kampanye lewat Media atau media sosial, untuk itu Saya berusaha menampilkan fakta yang berdasar bukan isapan jempol belaka yang Saya kutip dari media online Marketeers, agar tidak menimbulkan prasangka dan dusta dari ( http://the-marketeers.com ) Berdasarkan survei dari Global Web Index yang dirilis Maret 2013 lalu, rata-rata masyarakat dunia menghabiskan 57 persen dari waktu konsumsi medianya setiap hari untuk berselancar di dunia maya, unggul jauh di atas televisi (23 persen), radio (11 persen), dan media cetak (5 persen). Dari jumlah itu, hampir separuhnya (27 persen) bahkan dihabiskan di social media, itu kalau untuk di seantero di dunia, bagaimana kalau di Indonesia ?
Di Indonesia sebagaimana dirilis oleh Maeketeers menyebutkan bahwa " popularitas media digital pun mulai mengalami pergerakan menuju tren online mobile . Dalam satu hari, pengguna internet Indonesia menghabiskan hampir 75 persennya untuk online melalui personal computer sementara sisanya sudah menjelajah internet melalui mobile phone
Sementara di Polman dan Sulbar pada umumnya belum ada lembaga survey atau Institusi yang melakukan survey tentang pengguna Internet, namun berdasarkan hasil,pengamatan dan penelusuran Saya sebagai pengguna internet terdapat ribuan bahkan bisa mencapai puluhan ribu pemilik akunm yang meliputi Akun Facebook, Twitter, yuotube, dan lainnya yang berdomisili di 6 ( enam ) Kabupaten Provinsi Sulbar dan yang terbanyak berada di Polman dan Mamuju, sekitar 75 % pengguna di dominasi oleh kaum muda dari SMP hingga Mahasiswa, posting yang dikirim oleh setiap pemilik akun bisa diketahui oleh 4 sampai 5 orang disekitarnya ( keluarga, tetangga ) atau teman yang tidak memiliki akun di internet melalui mulut ke mulut atau perbincangan di warung kopi, dengan kecepatan berita dari belahan Dunia hanya dalam hitungan menit .
Kampanye melalui media cetak, elektronik dan media sosial juga memiliki keuntungan tersendiri disamping mengurangi gesekan antara Timses dilapangan sehingga kampanye bisa berjalan lebih aman dan terkendali juga media mempunyai peran aktif untuk memberikan pencerahan kepada para pendukung atau Timses agar selalu berada pada jalur yang benar yang berlandaskan pada hukum yang berlaku.
Keyakinan Saya tentang Pilkada yang jujur tanpa masalah di Polman sangat beralasan bila mencermati masyarakatnya yang beretika, ramah tamah, terdidik dengan mengutamakan kekeluargaan dan musyawarah , mencintai perdamaian dan ketentraman Insya Allah semua proses dalam Pilkada 2013 akan berjalan aman terkendali, walau ada sedikit riak riak kecil namanya Demokrasi dan kompetisi, tapi tak akan sampai ada perselisihan yang mendalam yang mengakibatkan rusaknya sendi sendi kebersamaan dan keutuhan masyarakat Polman yang cinta damai, Semoga Damai selalu menyelimuti Masyarakat Polman Damai di hati , Damai dibumi, dan Damailah diakhirat Nanti, AMIN**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar