DITULIS OLEH: MUHAMMAD NUR
Jalan Poros Mamasa ( Foto : Pribadi ).
Jam 9.00 Wita pagi kami dan rombongan Bapak Bupati Mamuju Drs.H.Suhardi Duka yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Barat berangkat Dari Kota Mamuju dengan kendaraan Roda empat yang menggunakan handel ( 4 WD ) dan tiba di Kota Polewali Mandar jam 11.30, hanya 3,5 Jam lebih sedikit padahal jaraknya kurang lebih 200 Km, setelah mengisi bahan bakar dan mampir di warung untuk Lunch dan beristirahat sekedar meluruskan otot kami lalu melanjutkan perjalanan dari Polewali Mandar menuju Mamasa Ibukota Kabupaten yang terletak diantara pegunungan terjal diatas ketinggin sekitar 1800 hingga 180000 meter diatas permukaan laut.
Kabut Menyelimuti kondisi disiang hari ( foto : Pribadi )
Dari Jalan Poros Trans Sulawesi Kota Polewali rombongan kami berbelok kekiri hanya sekitar 2 atau 3 km dari 92 Km yang harus ditempuh untuk sampai di Mamasa mobil berada di jalan aspal yang mulai rusak, deru mobil mengerang jalan yang rusak parah berlobang bak kubangan kerbau dan pendakian yang semakin kesana semakin terjal dikelilingi oleh hutan-hutan tropis membentang membuat mobil hanya bisa berjalan pada posisi gigi 1 atau 2, mirip ofroad nyali ciut dan kepala tegang melihat disekeliling jurang yang dalam dan berkabut luar biasa walau indah tapi menyeramkan.
Ombak jalanan terus menghempas , mobil terus meraung mendaki melewati beberapa perkampungan rumah-rumah penduduk ditepi jurang kepala terantuk di atap kabin, sore jelang malam tiba hujan rinai turun membasuh kabut seperti awan membentang disekitar kita bagai negeri diatas awan, tapi rombongan harus terus berjalan dan setelah hampir 7 jam ketika malam mulai turun kamipun sampai dibibir Kota yang berada ditengah diapit oleh dua buah gunung dan dibelah oleh sungai.
Karena capek diguncang Ombak jalanan yang berlubang Saya baru bangun dari tidur sekitar Jam 8.30 Wita pagi hari Sabtu, maksudnya ingin mandi tapi badan terasa mengigil seperti berada di Nepal saat salju mulai turun terpaksa hanya cuci muka lalu memakai training dan sepatu Cat, lengkap dengan topi dan berangkat menuju Lapangan di jantung kota, kabut masih menggantung hari itu ada kegiatan Gerak jalan Santai yang diselenggarakan Oleh DPC Partai Demokrat Kabupaten Mamasa dengan 100 paket hadiah, rencananya akan menonton sebelum mengikuti kegiatan lainnya, seperti melihat-lihat wisata budaya yang sangat terkenal di Mamasa.
Mamasa Gerak Jalan Santai
Sebelum sampai dilapangan sudah terlihat puluhan ribu orang peserta gerak jalan bergerak memenuhi ruas jalan yang agak besar di jantung Kota kami dan rombongan berhenti menonton dan mengambil gambar seadanya dengan HP, Gerak jalan Santai hanya berlangsung beberapa jam setelah undian kupon untuk menentukan pemenang Sayapun bergegas untuk pulang agar bisa menyempatkan diri melihat-lihat tempat-tempat wisata yang ada di Kota ini.
Ada beberapa tempat yang menurut Saya Unik dan Indah yang Saya kunjungi hanya dengan berjalan kaki agar bisa mengambil gambar, apalagi tempat-tempat Unik itu berada disekitar Kota Mamasa, namun sebelum kesana Saya mampir dulu disebuah rumah makan yang selalu menyiapkan Jus terung belanda sebagai minuman pembuka atau penutup makan siang atau malam dengan menu kegemaran Saya ikan Mas raksasa bakar yang dipelihara sendiri di kolam para penduduk.
Selesai makan dan icip kue khas Mamasa Saya lalu bergegas untuk menuju ke Pondok Mamasa Indah yang memang indah menikmati Mandi Air Panas yang keluar dari perut bumi, letaknya hanya beberapa langkah dari rumah makan di jalan Poros Mamasa sambil berendam terdengar gemercik air sungai kecil yang mengalir dilembah , hijaunya dedaunan dan jembatan kayu kecil membentang melewati sungai ke punggung gunung menghubungkan Kota dengan penduduk yang tinggal diatas perbukitan hijau, ngarai yang dalam diselimuti kabut tipis sepanjang hari tak terasa waktu berlalu begitu singkat.
Usai berendam air panas Saya lalu menuju ke Salah satu tempat Wisata Budaya Rumah Adat yang terletak di Kota Mamasa Kecamatan Mamasa, Rumah adat yang menyimpan benda-benda bersejarah nan unik, untuk masuk kesana tak perlu beli tiket, sebagaimana biasanya benda-benda pusaka atau peninggalan sejarah yang ada di mesium begitulah adanya yang ada disini.Hanya sejenak melihat-lihat bangunan Unik ini Saya bergegas untuk pulang Hotel kegiatan utama kami menghadiri Pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Mamasa Oleh Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Barat Bpk. Drs. H. Suhardi Duka yang akrab disapa Pa SDK akan dilaksanakan di Gedung Pertemuan pada pukul 17.00 Wita, sayang sekali kesempatan yang berharga untuk melihat-lihat tempat-tempat wisata harus berakhir hingga disini dulu.
Jus Terung Belanda Minuman Khas yang disediakan di Mamasa ( foto : Pribadi )
Namun sebelumnya Saya sempat membaca sebuah leaflet yang berisikan tempat-tempat wisata yang memikat, jadi nantinya ketika Saya akan kembali kesana ada beberapa tempat-tempat Wisata yang akan Saya kunjungi, Kabupaten Mamasa memiliki beberapa objek wisata, yaitu Wisata Budaya Kuburan Tedong-tedong di Kecamatan Balla, Minanga di Sesenapadang, Wisata Alam Air Terjun Sarambu, Agro Wisata Perkebunan Markisa di Kecamatan Mamasa, Perkampungan Tradisional Desa Ballapeu, Tradisi Mebaba’ dan Mangngaro di Nosu merupakan tradisi yang unik yang wajib dilihat dan dinikmati keindahannya.
Malam minggu tanggal 6 Januari 2012 sekitar Jam 21.00 Wita setelah selesai makan malam kami dan rombongan yang terdiri dari 7 kendaraan meninggalkan Kota Mamasa Negeri berselubung kabut nan berhawa dingin digugusan pegunungan yang berkabut bak Negeri diatas awan, Mamasa Oh Mamasa Selamat tinggal Kota Indah dan Permai, Mabuhay kata Orang Pilipina, Aloha sampai ketemu suatu hari dalam suasana yang lebih menyenangkan***
Muhammad Nur - Mamuju**
MANTAB INFONYA OM SALAM KENAL BLOGGER MAMASA
BalasHapusKOMUNITAS BLOGGER MAMASA
Oke terima kasih Calvin Tarrapa salam balik dari Om untuk Bloger Mamasa.
Hapus