Jumat, 06 November 2020

Mengenal Arismunandar Dengan Konsep Kearifan Lokal Membangun Majene


WWS,  Mamuju - Calon Wakil Bupati Majene, Arismunandar Kalma, adalah sosok figur anak muda dengan nyali tinggi dan berani meletakkan profesi yang ditekuni kurang lebih 17 tahun selaku Aparatur Sipil Negara (ASN). Sebelum memilih mundur, Aris sukses merengkuh jabatan eselon III selaku Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

Arismunandar Kalma diangkat ASN usai menyelesaikan pendidikan pada Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Jalur pendidikan IPDN ini menjadi perburuan bagi anak muda sekarang ini. Meski demikian, tidak semua orang bisa mencicipi jalur tersebut. Hanya mereka yang punya kualitas diatas rata-rata, baru bisa menaklukkan peta persaingan menempuh pendidikan yang dipusatkan di Jati Nangor, Jawa Barat tersebut. 

Nama  Arismunandar awalnya memang kurang familiar bagi masyarakat Majene, maklum saja…. beliau semasa orangtuanya dilantik menjadi Bupati Majene dalam rentang waktu 10 tahun, Arismunandar rupanya lebih fokus dengan profesi yang ia geluti selaku ASN, walaupun ia adalah putra sulung dari H Kalma Katta. Akan tetapi ia mampu menjaga kehormatan keluarga nya dari godaan silaunya gemerlap duniawi. Memegang teguh prinsip sikap kemalaqbian yang ia dapat dari lingkungan keluarganya, rupanya ia mampu rawat dengan baik meski sangat sulit djalani bagi masyarakat umum lainnya. 

Tak  seperti lazimnya prilaku kebanyakan anak pejabat lainnya, justeru acap kali memanfaatkan dan bahkan menyalahgunakan kekuasaan yang didapatkan orang tuanya untuk kepentingan hal hal tertentu. Maka tidak heran, jika sikap serta kepribadian Arismunandar begitu selaras norma dan etika budaya sebagai warisan leluhur di tanah Mandar.


Sikap dan cara bertutur yang begitu lembut terpancar dari relung hati dari Arismunandar selaku sosok figur pemimpin talenta muda masa depan di Bumi Assamallewung. Bukan dari gestur yang sengaja dibuat-buat untuk menarik simpati publik disaat beliau bertarung selaku figur anak muda yang mendampingi calon bupati Majene, Andi Achmad Sukri Tammalele. 

Tidak  heran, jika pujian dan rasa kagum itu menjadi bahan cerita yang sungguh mengesankan bagi orang yang pernah berinteraksi langsung dengan Arismunandar Kalma. Sikap saling menghargai ini sudah menjadi kebiasaan yang ia dapatkan dari lingkungan keluarga mereka. Beliau adalah sosok panutan yang patut menjadi inspirasi bagi generasi muda yang lahir dan dibesarkan di dataran jazirah Mandar. 

Sebab orang Mandar seharusnya merawat nilai nilai budaya sebagai kearifan lokal dari cara dan sikap serta prilaku yang sejatinya diamalkan oleh orang-orang Mandar yang mampu memahami nilai- nilai kearifan lokal budaya Mandar itu sendiri. 

Talenta  anak muda dari figur Arismunandar Kalma cukup menawarkan masa depan menjadi baik. Nah semenjak Aris bulat menyatakan tekadnya maju di Pilkada Majene, kini menjelma sebagai sosok perhatian dari berbagai kalangan khususnya bagi generasi muda untuk bisa mengenal lebih dekat seperti apa gagasan dan kemampuan nya sehingga berani meninggalkan zona aman dan memilih jalur politik sebagai wujud pengabdiannya terhadap masa depan bagi tanah leluhurnya di Kabupaten Majene.


Semula, Arismunandar Kalma mengakui tak pernah berpikir untuk urusan politik. Namun hal itu tak bisa ia hindari, akibat desakan berbagai elemen masyarakat agar ia segera siap maju di Pilkada Majene mendampingi figur calon Bupati, Andi Sukri Tammalele. 

"Mungkin ini adalah petunjuk dari Allah SWT, sehingga dorongan begitu kuat agar kami maju di Pilkada Majene. Dengan ucapan bismillah, Wattunnami (saat tepat) kami berdua dengan AST maju di Pilkada Majene,” urainya. 

Berpijak dari petuah dari kearifan Mandar tentang konsep menjadi pemimpin juga nenjadi salah satu alasan maju di ajang kontestasi politik tahun ini. 

Marondong duang bongi anna matea, mau ana’u mau appou, da muannai menjari maraqdia mua’ tania to namassayanni litaq na tania tonamassayangngi paqbnua (esok hari saat ajal telah menjemputku, meski itu anak dan cucuku, janganlah ia dijadikan pemimpin jika tak mencintai tanah air dan rakyat).

 Petuah tersebut adalah ucapan dari raja pertama kerajaan Balanipa, I Manyambungi yang bergelar Todilaling. Itu adalah petuah, lebih tepatnya kearifan Mandar, bagi segenap masyarakatnya untuk bersungguh-sungguh dalam memilih pemimpin. 

Nah , pasangan AST-Aris maju di Pilkada ini telah menawarkan lima program unggulan yang menjadi titik perhatiannya bila mendapat mandat dari masyarakat Majene pada momentum pilkada pada 9 Desember 2020. 

Arismunandar Kalma dalam suatu kesempatan memaparkan maksud program Siamasei Lima Pattuyu (Saling Mengasihi Lima Pengharapan) untuk Majene Rumah Kita. 

 Harus diakui, bahwa Kota Majene merupakan kota tua apdeling Mandar yang memiliki nilai nilai budaya Sipakalaqbiq (Saling Menghargai) yang wajib kita jaga kehormatannya. Nilai budaya Mandar adalah manifestasi sebuah warisan oleh leluhur kita yang tidak mungkin didapatkan di daerah lain.

 Karena itu, warisan budaya Mandar ini merupakan tugas dan tanggungjawab generasi muda untuk merawat nilai nilai kearifan lokal, meski saat ini kita telah diperhadapkan era moderenisasi dengan alat teknologi yang canggih. 

 “Konsep program unggulan yang kami tawarkan jika diberi amanah oleh rakyat, tentu tidak akan meninggalkan jati diri kita selaku masyarakat Mandar terhadap nilai kearifan lokal. Maka dari itu, untuk menjawab kegelisahan masyarakat Majene selama ini terkait kondisi ekonomi yang kerap fluktuasi itu, menjadi poin penting agar menjadi perhatian kami kelak bila diberi amanah,” ungkap Arismunandar. 

 Arismunandar yang juga jebolan IPDN ini juga menangkap berbagai keluhan dari masyarakat kota hingga pelosok desa terkait kurangnya akses lapangan kerja sehingga memicu angka pengangguran meningkat dan berdampak sistematis terhadap lemahnya ekonomi masyarakat. 

 “Jika AST-Aris diberi kesempatan menahkodai daerah ini, maka pemerintah daerah wajib memastikan hadir memberi solusi guna membuka akses lapangan kerja seluas luasnya bagi masyarakat pribumi. Kita harus berdiri tegak ditanah sendiri serta merdeka dan berdaulat secara ekonomi. Pelaku usaha harus diberikan ruang yang cukup serta mengutamakan tenaga kerja lokal untuk ikut terlibat dalam pembangunn itu sendiri " Ujarnya.


Program lain yang menjadi perhatian bagi AST-ARIS kata dia, upaya percepatan pembangunan infrastruktur jalan yang hingga kini kondisinya rata rata memiriskan.

" Sudah puluhan desa kami sambangi selama beberapa bulan terakhir. Sungguh memiriskan melihat kondisi infrastruktur jalan hancur tanpa ada penanganan yang memadai. Padahal akses jalan merupakan bagian vital untuk mendukung akselerasi pergerakan serta tumbuhnya ekonomi bagi masyarakat Majene,” ungkap Aris yang disambut aplaus dari warga yang ikut dalam kampanye terbatas ini.

Terakhir kata dia, adalah sektor pendidikan dan kesehatan yang sudah menjadi kewajiban bersama untuk menyiapkan generasi muda yang cerdas, berakhlak, kuat serta pemerintah daerah wajib memastikan bahwa pembangunan di sektor kesehatan telah berjalan dengan baik sesuai dengan kebutuhan masyarakat Majene sekarang ini. 

 “Untuk mewujudkan cita-cita ini maka saya bermohon kepada seluruh lapisan masyarakat untuk bisa ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 9 Desember 2020, dengan memilih pasangan calon bupati dan wakil bupati Majene nomor urut dua. Satu suara sangatlah penting untuk mewujudkan perjuangan kita dalam momentum politiik Pilkada Majene yang tinggal kurang lebih 30 hari dari sekarang,” pungkas Arismunandar Kalma.*** ( Foto Efbe )

 Ditulis Oleh Aco Antara dan telah dimuat diberbagai media online**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar