Pa Marzuki Alie Foto Twitter.com Marzuki Alie. @Garuda_Oscar
MENGENAL PA MARZUKI ALIE
Dr H. Marzuki Alie, SE, MM lahir di Palembang, Sumatera Selatan, pada
tanggal 6 November 1955. Suami Hj. Asmawati,SE.MM ini dikaruniahi dua
orang putra/putri. Saat ini beliau adalah politisi papan atas Partai
Demokrat, dan menjabat sebagai Ketua DPR-RI periode 2009-2014.
Marzuki Alie dilahirkan di Palembang 58 tahun yang lalu, dibesarkan dalam tradisi lingkungan keluarga harmonis yang bersahaja, religius dengan memegang teguh prinsip-prinsip disiplin, kejujuran, dan komitmen, sehingga membentuk karakter Marzuki Alie menjadi seorang pekerja keras dengan komunikasi bicara sesuai kebutuhan.
Dalam setiap kegiatan yang dilakukan, profesi yang dijalani maupun tugas yang diembannya, Marzuki Alie selalu berupaya maksimal untuk memberikan hasil yang terbaik. Ketika masih duduk dibangku SMA, ia selalu mendapatkan nilai yang terbaik sebagai Juara Kelas dengan nilai matematika maksimal, bahkan saat menyelesaikan studi S-2 di Universitas Sriwijaya memperoleh Index Prestasi 4 dari skala 4. Marzuki Alie sebagai sosok yang tidak pernah berhenti belajar, terakhir, ia telah menyelesaikan studi S-3 di Universiti Utara Malaysia, Sintokh, Kedah Kisah Hidup Marzuki Alie Malaysia, dengan judul disertasi tentang Marketing Politic.
Ketika teman-temannya bergulat dengan bangku kuliah, Marzuki Alie meninggalkan Fakultas Tehnik Elektro Universitas Indonesia untuk menjadi pegawai negeri sipil Departemen Keuangan, Jakarta.
Ketika di tugaskan di Palembang, Marzuki Alie di minta Ayahnya untuk memimpin perusahaan keluarga disamping melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya. Mencermati peluang karir teman-temannya yang telah menyelesaikan kuliah sarjananya tidak mendapatkan penyesuaian (pada saat itu) maka Marzuki Alie muda memutuskan untuk berhenti sebagai PNS. Selanjutnya MA bekerja meniti karir di PT. Semen Baturaja (Persero) Sumatera Selatan sebagai staf Akuntansi.
Selama bekerja di PT. Semen Baturaja ini, kemampuan manajerial Marzuki Alie berkembang pesat ketika dipercaya menjabat sebagai kepala biro di berbagai tempat, yaitu: kepala Biro Umum, Biro Anggaran, Biro Akuntansi, dan Biro Pemasaran serta Kepala Departemen Keuangan.
Kompetensi Marzuki Alie, di uji ketika PT Semen Baturaja (Persero) pada tahun 1997 terancam bangkrut karena terimbas krisis Ekonomi global sehingga menjadi salah satu perusahaan yang menjadi pasiennya BPPN. Kemudian Kementerian BUMN menunjuk Konsultan Boston Consulting Group untuk melakukan penilaian terhadap PT. Semen Baturaja dan menyimpulkan bahwa PT Semen Baturaja harus dilikuidasi. Namun Marzuki Alie tidak sependapat karena keputusan Likuidasi itu bukan solusi terbaik untuk menyelamatkan perusahaan.
Kementerian BUMN menunjuknya sebagai Direktur Komersil Perusahaan untuk menyelamatkan perusahaan. Berbekal pengalaman dan ilmu keuangan yang dimiliki, ia dan timnya dengan penuh percaya diri melakukan penyehatan perusahaan melalui restrukturisasi keuangan, berhasil keluar dari BPPN dan menjadi perusahaan yang sangat sehat.
Disamping waktunya banyak tersita untuk memimpin kedua perusahaan: PT Semen Baturaja (Persero) dan Perusahaan Keluarga, Marzuki Alie juga sangat aktif dalam organisasi- organisasi Pendidikan, Sosial dan Kepemudaan, Keagamaan, dan Profesi serta Politik. Kesenangan berorganisasi sudah tumbuh sejak duduk bangku Sekolah. Tertantang dengan Reformasi Politik dan sosok Bapak Susilo Bambang Yudhoyono maka Marzuki Alie memutuskan untuk terjun ke dunia politik dimulai sejak tahun 2002 yaitu sebagai Majelis Pertimbangan Daerah Partai Demokrat Sumsel.
Tahun 2003 sebagai fungsionaris Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat dan aktif dalam Pilleg dan Pilpres 2004. Selanjutnya pada tahun 2005 di percaya menjadi Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat. Pada Pilpres tahun 2009, Marzuki Alie dipercaya sebagai Sekretaris Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono.
Pada pidato pelantikannya sebagai Ketua DPR, Marzuki Alie mengatakan bahwa tugas kepemimpinannya di DPR merupakan amanat mulia yang menuntut tanggungjawab tinggi yang harus senantiasa dijaga dan ditunaikan secara optimal. Guna memperbaiki citra DPR, Marzuki bertekad membangun sistem, sehingga DPR mampu hadir sebagai lembaga yang aspiratif dan berwibawa. “Sistem tersebut tidak semata-mata terkait dengan jaminan kelengkapan teknis operasional yang memperlancar tugas dan kinerja Anggota Dewan, tetapi juga yang lebih penting adalah menjamin berkembangnya kualitas sumberdaya manusia DPR, sehingga mampu menghadapi dan menjawab berbagai tantangan dan kendala yang kompleks,” ujarnya. “Persoalan citra DPR yang kian terpuruk juga tidak terlepas dari supporting system-nya. Bagaimanapun kinerja sekretariat jenderal sangat mempengaruhi pencitraan lembaga wakil rakyat,” ujar Marzuki. Dalam rangka itu, sebagai pimpinan DPR Marzuki Alie melakukan upaya-upaya untuk memperbaiki Kesetjenan DPR-RI.
Upaya itu terbukti berhasil. Selama kepemimpinannya, kesetjenan DPR sebagai lembaga supporting system telah mendapat penghargaan yang selama ini tidak pernah diraih oleh Kesetjenan. Kinerja Kesetjenan DPR mendapat penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK selama sejak 2010 sampai 2013 ini.
Selain itu, banyak prestasi Setjen DPR RI juga telah banyak menerima penghargaan, antara lain dari Komisi Informasi Pusat RI Sebagai Badan Publik Yang Proaktif Dalam Persiapan, Pelaksanaan UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, dari Komisi Informasi Pusat RI sebagai Badan Publik Terbaik dalam pelaksanaan UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan telah ditetapkan menjadi model nasional keterbukaan informasi publik; dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI atas Prestasinya dalam Akuntabalitas Kinerja Tahun 2012 dengan predikat nilai “CC”. Menerima Award dari Menteri Keuangan RI atas Kinerjanya yang sangat baik di Bidang Pengelolaan Barang Milik Negara Tahun 2011 sebagai Juara Kedua Kategori Kepatuhan pelaporan Barang Milik Negara untuk Kelompok Kementerian/Lembaga dengan jumlah unit kuasa pengguna barang sampai dengan 10 satuan kerja.
Pada bulan Juli 2012, Koperasi Pegawai Setjen DPR RI telah ditetapkan sebagai Koperasi Terbaik urutan ke-5 dari 342 Koperasi Primer Fungsional di Wilayah DKI Jakarta. Penghargaan Terbaik UMKM AWARD tahun 2012 untuk Kategori “Koperasi Karyawan”. DPR RI/Setjen DPR RI secara menyeluruh telah menerapkan Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Secara Elektronik (LPSE). DPR-RI juga telah menyelenggarakan pengaduan masyarakat berbasis online, dan pelayanan informasi publik berbasis online. Ini prestasi luar biasa, sebab selama ini Sekretariat jarang menerima penilaian tanpa pengecualian. Ini artinya, DPR telah menjadi lembaga negara yang paling transparan sejak era Marzuki Alie.
Profesional di BUMN
Sebelum masuk ke dunia politik, Marzuki berkarir sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Departemen Keuangan. Tidak siap dengan pola kerja PNS, Marzuki lompat profesi menjadi karyawan BUMN, yang pada akhirnya ia dipercaya mengelola PT Semen Baturaja (Persero), sebagai Direktur Komersial, di tengah krisis perusahaan yang dinyatakan bangkrut oleh Konsultan yang ditunjuk oleh Kementerian Negara BUMN, sebagai dampak krisis moneter 1998.
Dalam kapasitasnya sebagai Direktur, Marzuki bersama anggota Tim Direksi yang lain, berani melakukan terobosan sehingga mampu menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan tanpa bantuan pemerintah, sebagaimana BUMN yang lain yang diselamatkan melalalui Kebijakan Pemerintah. Atas keberhasilan ini, Marzuki diangkat menjadi Direktur Utama pada November 2001. Namun sayangnya, pengangkatannya tidak pernah dieksekusi, akibat adanya intervensi politik. Peristiwa tersebut mendorongnya untuk masuk ke dunia politik. Sebagai bentuk konsistensi sikapnya, Marzuki mengajukan surat permohonan berhenti beberapa kali, namun permintaan tersebut tidak pernah dipenuhi oleh Menteri BUMN sehingga pada akhir tahun 2005 Marzuki menyatakan berhenti sebagai Direktur, suatu sikap yang dicontohnya saat Presiden Soeharto menyatakan berhenti sebagai Presiden. Secara ringkas, riwayat pekerjaan Marzuki Alie dapat disampaikan sebagai berikut:
Marzuki Alie dilahirkan di Palembang 58 tahun yang lalu, dibesarkan dalam tradisi lingkungan keluarga harmonis yang bersahaja, religius dengan memegang teguh prinsip-prinsip disiplin, kejujuran, dan komitmen, sehingga membentuk karakter Marzuki Alie menjadi seorang pekerja keras dengan komunikasi bicara sesuai kebutuhan.
Dalam setiap kegiatan yang dilakukan, profesi yang dijalani maupun tugas yang diembannya, Marzuki Alie selalu berupaya maksimal untuk memberikan hasil yang terbaik. Ketika masih duduk dibangku SMA, ia selalu mendapatkan nilai yang terbaik sebagai Juara Kelas dengan nilai matematika maksimal, bahkan saat menyelesaikan studi S-2 di Universitas Sriwijaya memperoleh Index Prestasi 4 dari skala 4. Marzuki Alie sebagai sosok yang tidak pernah berhenti belajar, terakhir, ia telah menyelesaikan studi S-3 di Universiti Utara Malaysia, Sintokh, Kedah Kisah Hidup Marzuki Alie Malaysia, dengan judul disertasi tentang Marketing Politic.
Ketika teman-temannya bergulat dengan bangku kuliah, Marzuki Alie meninggalkan Fakultas Tehnik Elektro Universitas Indonesia untuk menjadi pegawai negeri sipil Departemen Keuangan, Jakarta.
Ketika di tugaskan di Palembang, Marzuki Alie di minta Ayahnya untuk memimpin perusahaan keluarga disamping melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya. Mencermati peluang karir teman-temannya yang telah menyelesaikan kuliah sarjananya tidak mendapatkan penyesuaian (pada saat itu) maka Marzuki Alie muda memutuskan untuk berhenti sebagai PNS. Selanjutnya MA bekerja meniti karir di PT. Semen Baturaja (Persero) Sumatera Selatan sebagai staf Akuntansi.
Selama bekerja di PT. Semen Baturaja ini, kemampuan manajerial Marzuki Alie berkembang pesat ketika dipercaya menjabat sebagai kepala biro di berbagai tempat, yaitu: kepala Biro Umum, Biro Anggaran, Biro Akuntansi, dan Biro Pemasaran serta Kepala Departemen Keuangan.
Kompetensi Marzuki Alie, di uji ketika PT Semen Baturaja (Persero) pada tahun 1997 terancam bangkrut karena terimbas krisis Ekonomi global sehingga menjadi salah satu perusahaan yang menjadi pasiennya BPPN. Kemudian Kementerian BUMN menunjuk Konsultan Boston Consulting Group untuk melakukan penilaian terhadap PT. Semen Baturaja dan menyimpulkan bahwa PT Semen Baturaja harus dilikuidasi. Namun Marzuki Alie tidak sependapat karena keputusan Likuidasi itu bukan solusi terbaik untuk menyelamatkan perusahaan.
Kementerian BUMN menunjuknya sebagai Direktur Komersil Perusahaan untuk menyelamatkan perusahaan. Berbekal pengalaman dan ilmu keuangan yang dimiliki, ia dan timnya dengan penuh percaya diri melakukan penyehatan perusahaan melalui restrukturisasi keuangan, berhasil keluar dari BPPN dan menjadi perusahaan yang sangat sehat.
Disamping waktunya banyak tersita untuk memimpin kedua perusahaan: PT Semen Baturaja (Persero) dan Perusahaan Keluarga, Marzuki Alie juga sangat aktif dalam organisasi- organisasi Pendidikan, Sosial dan Kepemudaan, Keagamaan, dan Profesi serta Politik. Kesenangan berorganisasi sudah tumbuh sejak duduk bangku Sekolah. Tertantang dengan Reformasi Politik dan sosok Bapak Susilo Bambang Yudhoyono maka Marzuki Alie memutuskan untuk terjun ke dunia politik dimulai sejak tahun 2002 yaitu sebagai Majelis Pertimbangan Daerah Partai Demokrat Sumsel.
Tahun 2003 sebagai fungsionaris Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat dan aktif dalam Pilleg dan Pilpres 2004. Selanjutnya pada tahun 2005 di percaya menjadi Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat. Pada Pilpres tahun 2009, Marzuki Alie dipercaya sebagai Sekretaris Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono.
Pada pidato pelantikannya sebagai Ketua DPR, Marzuki Alie mengatakan bahwa tugas kepemimpinannya di DPR merupakan amanat mulia yang menuntut tanggungjawab tinggi yang harus senantiasa dijaga dan ditunaikan secara optimal. Guna memperbaiki citra DPR, Marzuki bertekad membangun sistem, sehingga DPR mampu hadir sebagai lembaga yang aspiratif dan berwibawa. “Sistem tersebut tidak semata-mata terkait dengan jaminan kelengkapan teknis operasional yang memperlancar tugas dan kinerja Anggota Dewan, tetapi juga yang lebih penting adalah menjamin berkembangnya kualitas sumberdaya manusia DPR, sehingga mampu menghadapi dan menjawab berbagai tantangan dan kendala yang kompleks,” ujarnya. “Persoalan citra DPR yang kian terpuruk juga tidak terlepas dari supporting system-nya. Bagaimanapun kinerja sekretariat jenderal sangat mempengaruhi pencitraan lembaga wakil rakyat,” ujar Marzuki. Dalam rangka itu, sebagai pimpinan DPR Marzuki Alie melakukan upaya-upaya untuk memperbaiki Kesetjenan DPR-RI.
Upaya itu terbukti berhasil. Selama kepemimpinannya, kesetjenan DPR sebagai lembaga supporting system telah mendapat penghargaan yang selama ini tidak pernah diraih oleh Kesetjenan. Kinerja Kesetjenan DPR mendapat penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK selama sejak 2010 sampai 2013 ini.
Selain itu, banyak prestasi Setjen DPR RI juga telah banyak menerima penghargaan, antara lain dari Komisi Informasi Pusat RI Sebagai Badan Publik Yang Proaktif Dalam Persiapan, Pelaksanaan UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, dari Komisi Informasi Pusat RI sebagai Badan Publik Terbaik dalam pelaksanaan UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan telah ditetapkan menjadi model nasional keterbukaan informasi publik; dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI atas Prestasinya dalam Akuntabalitas Kinerja Tahun 2012 dengan predikat nilai “CC”. Menerima Award dari Menteri Keuangan RI atas Kinerjanya yang sangat baik di Bidang Pengelolaan Barang Milik Negara Tahun 2011 sebagai Juara Kedua Kategori Kepatuhan pelaporan Barang Milik Negara untuk Kelompok Kementerian/Lembaga dengan jumlah unit kuasa pengguna barang sampai dengan 10 satuan kerja.
Pada bulan Juli 2012, Koperasi Pegawai Setjen DPR RI telah ditetapkan sebagai Koperasi Terbaik urutan ke-5 dari 342 Koperasi Primer Fungsional di Wilayah DKI Jakarta. Penghargaan Terbaik UMKM AWARD tahun 2012 untuk Kategori “Koperasi Karyawan”. DPR RI/Setjen DPR RI secara menyeluruh telah menerapkan Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Secara Elektronik (LPSE). DPR-RI juga telah menyelenggarakan pengaduan masyarakat berbasis online, dan pelayanan informasi publik berbasis online. Ini prestasi luar biasa, sebab selama ini Sekretariat jarang menerima penilaian tanpa pengecualian. Ini artinya, DPR telah menjadi lembaga negara yang paling transparan sejak era Marzuki Alie.
Profesional di BUMN
Sebelum masuk ke dunia politik, Marzuki berkarir sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Departemen Keuangan. Tidak siap dengan pola kerja PNS, Marzuki lompat profesi menjadi karyawan BUMN, yang pada akhirnya ia dipercaya mengelola PT Semen Baturaja (Persero), sebagai Direktur Komersial, di tengah krisis perusahaan yang dinyatakan bangkrut oleh Konsultan yang ditunjuk oleh Kementerian Negara BUMN, sebagai dampak krisis moneter 1998.
Dalam kapasitasnya sebagai Direktur, Marzuki bersama anggota Tim Direksi yang lain, berani melakukan terobosan sehingga mampu menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan tanpa bantuan pemerintah, sebagaimana BUMN yang lain yang diselamatkan melalalui Kebijakan Pemerintah. Atas keberhasilan ini, Marzuki diangkat menjadi Direktur Utama pada November 2001. Namun sayangnya, pengangkatannya tidak pernah dieksekusi, akibat adanya intervensi politik. Peristiwa tersebut mendorongnya untuk masuk ke dunia politik. Sebagai bentuk konsistensi sikapnya, Marzuki mengajukan surat permohonan berhenti beberapa kali, namun permintaan tersebut tidak pernah dipenuhi oleh Menteri BUMN sehingga pada akhir tahun 2005 Marzuki menyatakan berhenti sebagai Direktur, suatu sikap yang dicontohnya saat Presiden Soeharto menyatakan berhenti sebagai Presiden. Secara ringkas, riwayat pekerjaan Marzuki Alie dapat disampaikan sebagai berikut:
- Komisaris Utama Group usaha PT.Global Perkasa Investindo 2006 - 2009.
- Direktur Komersiil PT. Semen Baturaja (Persero) Palembang 1999 – 2005
- Karyawan PT. Semen Baturaja (Persero) Palembang, di Baturaja, di Lampung, di Jakarta 1980 – 1999.
- Direktur Instalatur PLN Wilayah IV Sumbagsel, BT Sederhana, 1980-1992
- Pegawai Negeri Sipil di KPN, Departemen Keuangan RI Palembang 1979 - 1980
- Pegawai Negeri Sipil di Ditjen Anggaran, Dep.Keuangan RI Jakarta 1975 – 1979
Dalam kiprahnya sebagai Direktur Komersiil yang juga merangkap Direktur
Keuangan PT.Semen Baturaja (Persero), Marzuki Alie menerima Penghargaan
dari Indonesian Institute of Management Accountant, yaitu Certified Professional of Management Accountant. Sementara itu penghargaan lain yang pernah ia terima juga cukup banyak.
Karir Politik
Karir politik Marzuki Alie di Partai Demokrat dimulai dari bawah sebagai anggota Majelis Pertimbangan Partai Demokrat Sumatera Selatan tahun 2003, sebagai Fungsionaris DPP Partai Demokrat tahun 2004, kemudian semakin menanjak dan terpilih sebagai Sekretaris Jenderal DPP PD (2005-2010) dalam Kongres I di Bali. Sebagai Tim sukses Pemenangan Calon Presiden SBY-JK tahun 2004 dan terakhir sebagai Sekretaris Tim Nasional SBY-Boediono pada Pilpres 2009. Hasil Kongres II Partai Demokrat di Bandung 2010, Marzuki dipercaya sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat 2010-2015.
Berbekal pengalaman dan kiprahnya, setelah terpilih sebagai anggota DPR di Daerah Pemilihan DKI Jakarta III (Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu) yang disebut sebagai Dapil neraka pada Pemilu 2009, Marzuki Alie diberikan amanat yang tidak ringan, yakni diusulkan oleh Fraksi Partai Demokrat dan didukung oleh fraksi-fraksi di DPR lainnya sebagai Ketua DPR periode 2009-2014.
Nilai-Nilai Religius dalam Menjalankan Tugas
Masa kecil Marzuki dalam lingkungan keluarga yang religius dan agamis, telah membentuk pribadi Marzuki menjadi pribadi yang sangat taat dan konsisten serta teguh dalam pendirian untuk menegakkan kebenaran. Prinsip inilah yang menjadi modal perjalanan hidup Marzuki baik dalam kehidupan sosial keagamaan, karir profesional maupun dalam politik.
Banyak sahabat dan teman-teman sepergaulan yang tidak mengetahui modal pendidikan agama yang dimiliki Marzuki karena sikapnya yang selalu mendahulukan orang lain. Teman sepergaulan di Partai kaget ketika Marzuki menjadi Imam sholat Jum’at di Masjid Al Markaz Jenderal Moh Yusuf Makasar saat perhelatan Muktamar NU di Makasar, kemudian memberikan Khotbah Jum’at di Masjid Istiqlal Jakarta, serta memberikan tausyiah Ramadhan di Masjid Istiqlal di Kantor Komisi Yudisial.
Dalam Organisasi Sosial Keagamaan Marzuki Alie aktif sebagai Ketua Dewan Ahli Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama dan juga sebagai Dewan Penasihat Jammiyatul Qura' wal Huffadzh salah satu lembaga Otonom di PB Nahdatul Ulama. Itulah sosok Marzuki yang lebih banyak diam tatkala berkumpul diantara Tokoh atau Pejabat Negara.
Walaupun sosok Marzuki sangat agamis, beliau juga sebagai sosok yang Pluralis, diterima di hampir setiap golongan agama lainnya, sebagai Penasihat Yayasan Klenteng Kioe Lie Tong; mewakili keluarga Dr. Ir. Cokorda Raka Sukawati, menyampaikan sambutan dalam acara Plebon yaitu prosesi pembakaran mayat atas meninggalnya istrinya di Puri Kantor Ubud dan berbagai aktifitas lainnya. Banyak jabatan dalam kegiatan sosial yang dilakoni Marzuki, perjalanan karir profesional yang mulus serta lompatan karir politik yang fenomenal tidak terlepas dari jalan yang diberikan Tuhan karena sikap yang tidakngoyo, mengalir apa adanya. “Saya punya prinsip, apapun yang saya kerjakan yang penting bermanfaat bagi Ummat, selalu bersukur, sabar dan ikhlas”. itulah pernyataan yang selalu disampaikan Marzuki kepada siapapun.
Kiprah di Dunia Internasional
Di dunia Internasional, Marzuki Alie memiliki prestasi yang membanggakan, pimpinan beberapa parlemen internasional, yakni Presiden SEAPAC (South East Asia Parliamentarians Againt Corruption) 2012 – 2013, President of Parliamentary Union of the OIC Members States (PUIC) atau Parlemen Negara-Negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI), President of Asian Parliamentary Assembly (APA), President of ASEAN Inter- Parliamentary Assembly (AIPA), dan Presiden Faspped (Forum of Asia Pacific Parliamentarians on Education).
Terakhir Marzuki Alie dipercaya sebagai Persident of 2nd World Ecological Safety Assembly (WESA), menggantikan Perdana Menteri Kamboja Samdech Hun Sen sebagai 1st President of WESA. Dalam kunjungannya ke London mendampingi Presiden SBY, Marzuki Alie mendapat gelar kehormatan dan Ratu Elizabeth II sebagai Knight Commander in order of St. Michael and St. George pada tahun 2012.**
Dikutip dari situs Pa Marzuki Alie***
Karir Politik
Karir politik Marzuki Alie di Partai Demokrat dimulai dari bawah sebagai anggota Majelis Pertimbangan Partai Demokrat Sumatera Selatan tahun 2003, sebagai Fungsionaris DPP Partai Demokrat tahun 2004, kemudian semakin menanjak dan terpilih sebagai Sekretaris Jenderal DPP PD (2005-2010) dalam Kongres I di Bali. Sebagai Tim sukses Pemenangan Calon Presiden SBY-JK tahun 2004 dan terakhir sebagai Sekretaris Tim Nasional SBY-Boediono pada Pilpres 2009. Hasil Kongres II Partai Demokrat di Bandung 2010, Marzuki dipercaya sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat 2010-2015.
Berbekal pengalaman dan kiprahnya, setelah terpilih sebagai anggota DPR di Daerah Pemilihan DKI Jakarta III (Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu) yang disebut sebagai Dapil neraka pada Pemilu 2009, Marzuki Alie diberikan amanat yang tidak ringan, yakni diusulkan oleh Fraksi Partai Demokrat dan didukung oleh fraksi-fraksi di DPR lainnya sebagai Ketua DPR periode 2009-2014.
Nilai-Nilai Religius dalam Menjalankan Tugas
Masa kecil Marzuki dalam lingkungan keluarga yang religius dan agamis, telah membentuk pribadi Marzuki menjadi pribadi yang sangat taat dan konsisten serta teguh dalam pendirian untuk menegakkan kebenaran. Prinsip inilah yang menjadi modal perjalanan hidup Marzuki baik dalam kehidupan sosial keagamaan, karir profesional maupun dalam politik.
Banyak sahabat dan teman-teman sepergaulan yang tidak mengetahui modal pendidikan agama yang dimiliki Marzuki karena sikapnya yang selalu mendahulukan orang lain. Teman sepergaulan di Partai kaget ketika Marzuki menjadi Imam sholat Jum’at di Masjid Al Markaz Jenderal Moh Yusuf Makasar saat perhelatan Muktamar NU di Makasar, kemudian memberikan Khotbah Jum’at di Masjid Istiqlal Jakarta, serta memberikan tausyiah Ramadhan di Masjid Istiqlal di Kantor Komisi Yudisial.
Dalam Organisasi Sosial Keagamaan Marzuki Alie aktif sebagai Ketua Dewan Ahli Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama dan juga sebagai Dewan Penasihat Jammiyatul Qura' wal Huffadzh salah satu lembaga Otonom di PB Nahdatul Ulama. Itulah sosok Marzuki yang lebih banyak diam tatkala berkumpul diantara Tokoh atau Pejabat Negara.
Walaupun sosok Marzuki sangat agamis, beliau juga sebagai sosok yang Pluralis, diterima di hampir setiap golongan agama lainnya, sebagai Penasihat Yayasan Klenteng Kioe Lie Tong; mewakili keluarga Dr. Ir. Cokorda Raka Sukawati, menyampaikan sambutan dalam acara Plebon yaitu prosesi pembakaran mayat atas meninggalnya istrinya di Puri Kantor Ubud dan berbagai aktifitas lainnya. Banyak jabatan dalam kegiatan sosial yang dilakoni Marzuki, perjalanan karir profesional yang mulus serta lompatan karir politik yang fenomenal tidak terlepas dari jalan yang diberikan Tuhan karena sikap yang tidakngoyo, mengalir apa adanya. “Saya punya prinsip, apapun yang saya kerjakan yang penting bermanfaat bagi Ummat, selalu bersukur, sabar dan ikhlas”. itulah pernyataan yang selalu disampaikan Marzuki kepada siapapun.
Kiprah di Dunia Internasional
Di dunia Internasional, Marzuki Alie memiliki prestasi yang membanggakan, pimpinan beberapa parlemen internasional, yakni Presiden SEAPAC (South East Asia Parliamentarians Againt Corruption) 2012 – 2013, President of Parliamentary Union of the OIC Members States (PUIC) atau Parlemen Negara-Negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI), President of Asian Parliamentary Assembly (APA), President of ASEAN Inter- Parliamentary Assembly (AIPA), dan Presiden Faspped (Forum of Asia Pacific Parliamentarians on Education).
Terakhir Marzuki Alie dipercaya sebagai Persident of 2nd World Ecological Safety Assembly (WESA), menggantikan Perdana Menteri Kamboja Samdech Hun Sen sebagai 1st President of WESA. Dalam kunjungannya ke London mendampingi Presiden SBY, Marzuki Alie mendapat gelar kehormatan dan Ratu Elizabeth II sebagai Knight Commander in order of St. Michael and St. George pada tahun 2012.**
Dikutip dari situs Pa Marzuki Alie***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar